Kamis, 03 Januari 2013

Telematika dalam pendidikan

Di Era abad 21 peranan Dunia teknologi mengalami kemajuan begitu cepat. Perkembangan teknologi informasi yang cepat juga di bidang telematika yang merupakan bagian dunia TI, Kalau kita membahas dunia TI cakupannya sangat luas, mari kita berpikir sejenak di sekitar kita yaitu di dunia pendidikan tentang pengaruh telematika di dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi. Hampir semua perguruan tinggi baik negeri dan swasta memanfaatkan teknologi informasi hal ini memang sangat sinergi karena pendidikan mengimplementasikannya. Dengan adanya teknologi informasi terutama telematika sangat membantu proses kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Pemanfaat telematika di dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi sudah banyak sekali di antaranya:
1. E-learning
Hampir setiap perguruan tinggi di setiap websitenya memasukan modul E-learning, Sebenarnya E-learning itu apa? E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai system pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
E-learning merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya website bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur,gender dan waktu.
2. Buku Elektronik
Di setiap perguruan pasti mempunyai materi sesuai kurikulum, jaman dahulu mereka mendistribusikan buku- buku secara lansung, hal ini tentunya tidak efektif maka untuk mempermudah mereka membuat buku yang di buat secara sotf dan tidak mencetak kedalam penerbitan buku,buku inilah disebut e-book atau buku elektronik. Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer.
3. Perpustakaan Elektronik
Untuk mengumpulkan buku-buku ada beberapa kampus yang membuat perpustakaan elektronik yang dapat di akses di intenet. Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
4. Surat Elektronik (email)
Untuk mendukung komunikasi di jaman sekarang kita bisa menggunakan email, dan sudah tidak jamannya lagi harus ketemu muka bila ada sesuatu yang mau di konsultasikan, Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
5. Video Teleconference
Seiring berkembangnya teknologi multimedia dan koneksi yang murah membuat kegiatan proses belajar bisa di lakukan kapan saja dan di mana saja yaitu menggunakan teknologi teleconference. Bahkan di dunia bisnis ini sangat efektif apalagi di dunia pendidikan.Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial.

6. Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System

Ini bisa di lakukan di daerah yang sudah maju untuk masalah koneksi serta perangkat yang mendukungnya. Sebab pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
Dampak positif dan negati telematika di dalam pendidikan.
Setiap perkembangan teknologi pasti atau hal yang baru pasti ada efek baik langsung maupun tidak langsung efek itu tentunya ada yang baik dan jelek. Ada dampak positif dan negatifnya, termasuk telematika dan dampak positif negatifnya adalah
Positif :
1. Sangat membantu manusia dalam hal melaksanakan pekerjaaan kita dan lebih efisien.
2. Belajar mengajar bisa di lakukan di mana saja
3. Menjadikan hidup lebih mudah
4. Membuat jarak yang sangat jauh semakin dekat tidak ada batasan waktu dan tempat.
5. Membuat manusia akan selalu belajar dengan teknologi dan perkembangan zaman
Negatif
1. Penyalahgunaan teknologi untuk merusak data (crakcer) atau kejahatan cyber oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
2. Sangat mungkin terjadi Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, bahkan dapat meningkatnya kejahatan ditengah-tengah masyarakat.
3. Privasi tidak terlindungi karena selalu berhubungan dengan teknologi
4. Aspek sosial sebagai mahasiswa turun karena jarang bertemu langsung (dimanjakan oleh teknolgi) sehingga membuat manusia tampak lebih bodoh
source :
http://agustinehana.blogspot.com/2012/10/pemanfaatan-telematika-di-bidang.html
http://lailyazharul.blogspot.com/2011/10/penerapan-telamatika-pada-pendidikan.html
About these ads

Telematika

Aplikasi telematika kendaraan

Dalam telinga kita kalau mendengar kata telematika maka kita akan teringat dua kata tele dan informatika di dalam wiki,Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, Mari kita penerapan teknologi telematika ini dalam hal kendaraan. Dalam kendaraan bagaimana teknologi telematika digital akan membuat kita hati-hati dalam mengendarai kendaraan. Kenapa teknolgi telematika yang sudah di terapkan dalam kendaraan kita akan lebih nyaman, Telematika adalah metode pemantauan kendaraan. Karena dengan menggabungkan sistem GPS dengan on-board diagnostik itu mungkin untuk merekam dan peta atau posisi mobil itu dan seberapa cepat kecepatan kendaran yang kita kendarai, dan disini kita akan dapatkan referensi bagaimana keadaan mobil kita . Kemudian tambahkan komunikasi melalui jaringan 3G dan telematika dapat digunakan untuk mengirim data dan komunikasi bolak-balik antara kendaraan dan sistem manajemen pusat.
Dengan teknologi ini informasi kendaraan kita sangat akurat seperti kota hitam (black box) pesawat terbang. Di dalam aplikasi tersebut menggunakan sensor di mobil dan jaringan nirkabel lintasan, dan ini sudah di gunakan oleh tim Formula selama bertahun-tahun untuk tahu persis di mana lawan berada di arena balap atau sirkuit. Pada aplikas telematika juga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan fitur ‘mobil terhubung’ pada umumnya, yang meliputi cuaca lalu lintas, hidup dan info parkir di dashboard, aplikasi, suara diaktifkan fitur semua.
Kenapa aplikasi ini di gunakan. Kita semua tahu bagaimana tech ini dapat digunakan untuk memantau armada lengkap kendaraan dari berbagai hal misalnya perusahaan pengiriman barang untuk layanan darurat dan bahkan bisa di gunakan untuk melacak mobil curian. Ini sekarang aplikasi tersebut diintegrasikan ke dalam atau terhubung dengan mobil -sehingga kita tahu posisi kendaraan kita, dan aplikasi ini secara otomatis memberitahu dan mengirim data pada diagnostik mobil kita, dan ini juga bisa di gunakan pihak asuransi dalam menganalisa bila kendaraan tersebut di asuransikan.
Kenapa baru sekarang banyak di gunakan? Perubahn teknologi berubah cepat dan begitu juga dengan hukum. Di Eropa atau negara barat badan hukum telah memutuskan bahwa dari akhir 2012 premi asuransi mobil harus netral , sehingga pihak asuransi mobil harus mencari cara lain untuk menilai risiko. Apa cara yang lebih baik daripada menggunakan data yang akurat tentang bagaimana kita, sebagai individu benar ? Yang mengatakan, pendekatan, benar-benar terbuka transparan yang membawa telematika mungkin terlalu banyak lompatan untuk beberapa perusahaan asuransi,mereka akan bilang bayar karena kamu mengemudi.
Teknologi ini pada dasarnya memantau dan menilai perilaku mengemudi dari pengguna kendaraan melalui on-board teknologi yang memungkinkan kami untuk menyediakan tingkat yang jauh lebih akurat, dan pemahaman yang sangat spesifik risiko, asuransi mobil Coverbox ini yang juga menawarkan pelacakan pencurian gratis. Telematika ini juga bisa mengubah perilaku baik pad sopir atau driver dapat dihargai. Semakin rinci informasi yang dikumpulkan, semakin dekat industri asuransi bisa secara akurat apportioning menyalahkan driver tertentu yang terlibat dalam kecelakaan.
Akankah telematika tech berarti premi asuransi mobil yang lebih rendah?
Jika Anda seorang pengemudi yang baik, hampir pasti. Model pembayaran yang digunakan oleh asuransi mobil tiba-tiba akan menjadi ‘de-averaged’, dengan model baru berbasis – secara teori – murni pada tingkat pada gaya mengemudi dan lokasi daripada gaya hidup dan alamat rumah. Singkatnya, itu lebih adil. Seperti klaim asuransi baik dan dikurangi untuk driver yang mengambil risiko kurang, sistem tersebut juga dapat memberikan umpan balik mengenai kinerja pengemudi, yang berarti lebih sedikit crash dan insiden, dan klaim asuransi karena lebih sedikit. Ini juga mungkin untuk menyesuaikan umpan balik untuk memaksimalkan penghematan bahan bakar.
Bagaimana perilaku pengemudi yang berbeda yang dapat dibandingkan? Beberapa perusahaan asuransi yang menggunakan data yang dikumpulkan menggunakan telematika untuk membandingkan dengan sopir canggih. Satu asuransi telematika spesialis, MyDrive, membandingkan kedua-demi detik datanya driver untuk armada Royal Society untuk Pencegahan Kecelakaan (RoSPA)-kualifikasi driver canggih. Teorinya adalah bahwa ini memberikan patokan, kuat kredibel dan obyektif, dan semakin dekat Anda dapatkan, semakin rendah premi.
Bagaimana dengan perangkat keras? Aplikasi ini dapat berjalan di smartphone, dan meskipun orang-orang seperti di Mercedes-Benz memiliki beberapa fitur berguna. MyDrive menyediakan sebuah aplikasi untuk Autoline untuk pembalap muda di Irlandia Utara.
“Aplikasi ini diaktifkan setiap kali smartphone dicolokkan ke sumber listrik kendaraan dan akan mulai merekam data pada kedua oleh dasar kedua setelah pengemudi perjalanan di lebih dari 10mph selama lebih dari 10 detik,” kata Linden Holliday, CEO di MyDrive Solusi .
Aplikasi ini juga mencatat data tentang gaya individu mengemudi, termasuk tingkat pengemudi agresi, antisipasi kelancaran, dan konsistensi, yang memenuhi syarat dengan informasi tentang jenis jalan – jalan tol, A-road, dll – dan kondisi mengemudi (hujan lebat, congestions) .
Beberapa percaya bahwa ‘telematika’ kata akan keluar dari nikmat seperti itu terkait dengan teknologi yang lebih tua – cloud computing dan aplikasi smartphone.
Dapatkah apapun menghentikan telematika?
Meskipun hal-hal yang berubah cepat, ada rem pada kemajuan yang bisa memperlambat segalanya, sistem proprietary mendominasi, dan tidak dapat mengintegrasikan dengan eachother. Mengharapkan platform terbuka scalable untuk mengikuti sekali smartphone dan tablet menjadi cara yang dominan untuk berinteraksi dengan telematika. Perangkat lunak global kemungkinan akan menurunkan harga juga.
Perkembangan aplikasi telematika ini sangat cepat, Menurut ABI Research itu di Inggris dan Italia bahwa pihah asuransi akan tercepat untuk mengadopsi teknologi ini
source http://www.techradar.com/news/car-tech/telematics-what-you-need-to-know-1087104

Rabu, 15 Desember 2010

Kaya, Sukses dan Bahagia

Salah satu orang terkaya di suatu negeri ditanya wartawan tentang rasanya menjadi orang yang sukses. Eh, bukannya menjawab dia malah balik bertanya, "Menurut saudara, sukses itu apa sih?"

"Ya seperti Anda ini, menjadi orang terkaya di negeri ini," jawab si wartawan.

"Kalau yang saudara maksud sukses adalah kaya raya, punya banyak harta, mmmm....menurut saya itu belum cukup."

"Maksudnya?"

"Harus ditambah satu lagi, bahagia. Menurut saya, sukses itu bagaimana selalu bersyukur pada setiap tingkatan dalam hidup sehingga membuatnya merasa bahagia."

Orang kaya itu diam sejenak untuk memberi kesempatan wartawan berfikir. Setelah itu dia melanjutkan, "Kalau kepemilikan harta menjadi ukurannya, orang sukses akan selalu bersyukur saat hartanya belum banyak. Di level itu, ia menemukan kebahagiaan. Di saat ia kaya raya juga bersyukur, dan ia pun bertemu lagi dengan kebahagiaan."

Si wartawan mulai manggut-manggut. Si kaya berkata lagi, "Kalau konsepnya seperti itu, menjadi orang yang sukses tak harus menunggu kaya dulu. Banyak juga orang kaya yang tidak sukses karena hidupnya tidak bahagia."

"Kalau begitu, kita tak perlu menjadi kaya dong?" Si wartawan mulai menimpali.

"Lho siapa bilang? Kalau kita memilih menjadi kaya, kenapa tidak? Kalau kesempatan untuk menjadi kaya ada, kenapa tidak dikejar? Kalau kita merasa bisa lebih banyak berbuat kebaikan dengan menjadi orang kaya, kenapa tidak diperjuangkan? Tapi jangan disalah pahami. Orang yang tak punya apa-apa pun bisa sukses karena dia bisa mencapai kebahagiaan."

"Contohnya."

Orang kaya itu tersenyum, kemudian berkata, " dahulu, ada seorang filsuf yang memilih untuk melepaskan semua kemelekatan pada dunia. Dia tidak memiliki apa-apa kecuali satu kantong untuk tidur, satu toples untuk tempat roti, dan sepasang baju yang dipakainya. Meski tak punya apa-apa dia merasa bahagia karena yang dianggap penghalang kebahagiaan sudah disingkirkan semuanya. Suatu hari, datanglang seorang raja menghampirinya. Raja suka kepadanya karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Raja ingin memberi imbalan kepadanya, semua permintaannya akah dituruti. Tapi yang dia minta cuma satu yaitu agar Raja geser sedikit dari tempatnya berdiri karena menghalangi kenikmatannya merasakan sinar matahari pagi."

------

Pertemuan si kaya dan wartawan itu berlangsung cukup lama karena keasikan berdiskusi. Sampai-sampai mereka berdua lupa hari sudah hampir tengah malam.

"Wah lama sekali kita ngobrol ya," kata si kaya. "Kalau begitu mari ke ruang makan, kebetulan saya juga belum makan."

Si wartawan menolak, dia ingin kerja jurnalistiknya tidak dikotori dengan jamuan makan nara sumbernya. "Maaf, saya ingin menjadi orang sukses yang tadi Anda katakan. Biarlah saya menikmati level saya ini dengan makan di warteg sepulang dari sini. Itu sudah membuat saya bahagia."

"Okelah kalau begitu..."

Silaturahmi, Perlukah Berkunjung?

Pastinya semua setuju kalau silaturahmi itu baik dan perlu untuk kita lakukan. Silaturahmi itu dapat melapangkan rezeki dan memanjangkan umur, begitu kira-kira sabda Nabi.

Di era kemajuan telekomunikasi seperti sekarang ini, sangat mudah menjalin hubungan silaturahmi. Jarak dan waktu tak menjadi soal. Setiap saat kita bisa bertegur sapa dengan kerabat dan sahabat di belahan bumi yang jauh, tanpa kita bertemu langsung dengan mereka.

Meski demikian, bersilaturahmi dengan berkunjung tetap harus diusahakan, meski hanya sesekali saja, terutama dengan kerabat dan sahabat dekat. Keakraban bisa kita jalin dengan bantuan alat telekomunikasi, namun keakraban akan jauh lebih dekat jika kita mau berkunjung ke tempat tinggal mereka.

Ketika bertandang, kita bisa mengetahui keadaan mereka yang sebenarnya. Ya kalau baik-baik saja sih alhamdulillah, tapi kalau keadaan mereka membutuhkan bantuan dan mereka enggan memintanya, kita tak akan mengetahuinya.

Saya punya cerita. Saya tulis kembali dari kisah nyata. Ada seseorang pergi ke Jakarta. Selain berkunjung ke rumah anaknya, ia ingin mencari saudara sepupunya. Sudah puluhan tahun sepupunya itu merantau dan tak pernah pulang. Mereka berdua hanya berkirim kabar melalui telepon, sesekali berkirim surat.

Saat telepon, keadaan sepupunya itu sepertinya baik-baik saja. Tapi, setelah mengetahui rumah sepupunya, ia tak kuasa menahan air matanya. Rumahnya di ujung lorong sempit sebuah kampung kumuh. Itu pun bukan rumahnya sendiri.

Sehari-hari sepupunya itu berjualan koran dari jam 5 sore sampai jam 2 dinihari. Tak jarang ia pulang setelah subuh. Karena sering menghirup udara malam dan juga polusi, ia terserang penyakit paru-paru. Tubuhnya kurus kering tanpa daging.

Pertemuan kedua saudara itu menjadi pertemuan yang mengharukan. Ia tak menyangka, keadaan sepupunya begitu mengenaskan. Jauh sekali dengan bayangannya saat berbicara lewat telepon. Mungkin sepupunya sungkan untuk menceritakan keadaan yang sebenarnya, takut dikira meminta-minta.

Dibalik kesedihannya itu ia lega, akhirnya bisa melihat keadaan sepupunya yang sebenarnya dan bisa membantu sekuat kemampuannya.

Tak Masalah Gagal Bayar, Itung-itung Sewa

Sewaktu di bengkel, saya melihat ada pengendara sepeda motor yang diberhentikan oleh dua orang. Yang satu berperawakan seperti petugas dari kepolisian. Saya mengira pengendara itu ditindak karena tak memakai helm. Tapi anehnya dua petugas itu tidak berseragam dinas.
Bapak di sebelah saya tiba-tiba bersuara, "Akhirnya ketemu juga."

Saya bertambah heran. Apanya yang ketemu?

Bapak itu berkata lagi, seperti tau keheranan saya, "Sudah lama dua orang itu mencari, eh ketemu juga disini. Sepeda motor itu bermasalah, sudah lama tidak membayar cicilan."

Oh, saya mengerti. Sudah sering saya mendengar, ada petugas khusus dari lembaga pemberi kredit yang khusus menciduk sepeda motor nasabah yang bermasalah. Para petugas tak segan-segan mengambil sepeda motor dimana pun tempatnya. Entah itu di tempat parkir umum, di pasar, atau di jalan seperti yang baru saja saya lihat.

Kredit sepeda motor memang rawan macet. Pasalnya, banyak nasabah yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Mereka sebenarnya tak mampu melunasi cicilannya per bulan. Lalau mengapa mereka mengambil kredit?

Diskusi kami, para pelanggan di bengkel, pun sampai ke pertanyaan itu. Bapak di sebelah saya tadi bilang, "Gimana nggak mau, syarat mengambil kredit kan mudah sekali. Tanpa uang muka dan agunan pun jadi."

"Tapi mengapa mereka berani ambil kalau tau nggak bisa bayar," tanya saya.

"Ya itung-itung sewa lah Dik. Lumayan, sebulan-dua bulan bisa makek motor baru. Setelah itu mau diambil ya silahkan."

Ternyata, godaan memiliki sepeda motor itu begitu besar. Apalagi mode-model baru selalu bermunculan. Iklan sepeda motor juga gencar dan sangat agresif. Jualan sepeda motor seperti jualan kacang goreng. Pernah waktu ada survey di daerah terpencil, saya melihat salah satu produsen sepeda motor sampai keliling kampung menawarkan dagangannya.

Pantas saja, tahun 2008 yang lalu penjualan sepeda motor mencapai 6,2 juta unit atau hampir 17 ribu sepeda motor per harinya. Meski menurun, penjualan sepeda motor tahun 2009 diprediksi sekitar 4,5 sampai 5 juta.

Penjualan itu sebagian besarnya dilakukan dengan cara kredit, baik oleh bank maupun lembaga pembiayaan. Potensi kredit macetnya sekitar 3 persen. Kalau dihitung perharinya, rata-rata ada sekitar 350 sampai 400 ribu sepeda motor yang bermasalah per harinya. Bisa dimengerti, jika ada petugas khusus yang menciduk sepeda motor yang bermasalah.

Tapi syukurlah, pengendara sepeda motor yang ketangkap itu tidak ditinggal begitu saja di jalan. Petugas masih mau mengantarnya pulang.

Sumber:
Data: Kredit Macet di Jalur Sepeda Motor

Musik itu Untuk Apa?

Asyik juga denger lagunya Olga Saputra yang liriknya hanya mengandung dua kata, hancur dan hatiku. Cukup menghibur. Sebelumnya, saya pernah mendengar lagu dari Potret yang liriknya juga hanya sedikit kata, I Just Wanna Say I Love You.

Saya lebih suka dengerin lagunya Olga dibanding Melly. Mungkin karena saya terlanjur memasang nilai yang tinggi pada seorang Melly Goslow. Banyak lirik lagu Melly yang sangat saya suka, karena begitu mendalam dan sangat mengena. Tapi, setelah dengar I Just Wanna Say I Love You, rasanya kok kurang sreg ya.

Ada satu lagu lagi yang sekarang banyak diputar. Lagu dari sebuah group band yang namanya sangat unik, Kuburan. Judul lagunya juga tak biasa, Lupa-lupa Ingat. Saya senang sekali dengar lagu ini, asyik banget. Orangnya juga kocak-kocak, meski pakaiannya menakutkan. Saya tertawa ngakak waktu lihat Kuburan menjadi tamu di Bukan Empat Mata. Tukul aja kalah lucu dengan personil Kuburan.

Namun, dibalik keasyikan mendengar lagu-lagu itu, saya jadi berfikir. Oke, saya senang, terhibur, lalu? Balik lagi, saya senang, terhibur, lalu? Meski beberapa kali bolak-balik, tetap saja, yang ada hanya senang dan terhibur. Tidak ada lagi yang lain.

Apakah lagu-lagu itu diciptakan hanya untuk membuat pendengarnya senang dan terhibur? Apa sih maknanya mengulang-ulang kalimat hancur hatiku, apa yang didapat dari kalimat I Just Wanna Say I Love You yang diulang-ulang? Yang ini juga, C A-minor D-minor ke G ke C lagi A-minor...

Ya. Sepertinya lagu-lagu itu memang hanya untuk menghibur dan membuat senang pendengarnya.

Ragu dengan pikiran itu, saya mengajak diskusi seorang teman. Saya ajak dia duduk berdua di warung kopi. Saya putar lagu-lagu itu di laptop saya. Kemudian saya utarakan apa yang saya pikirkan.

Sambil menyeruput kopi, teman saya itu bilang, "Tak usah dipikirin lah, dinikmati saja. Kita ini sudah berat mikir yang lain. Mikir pekerjaan dll. Pikiran kita perlu di refresh."

"Refresh, bener juga," kataku dalam hati. Mungkin dengan mendengar lagu itu pikiran kita jadi segar kembali, tidak stress lagi. Sehingga bisa mikir yang berat-berat lagi

Oke, dinikmati saja...

Mengikis Kesenjangan

Rumah Reyot Itu Kini Jadi Bagus

Saya sangat senang membaca berita di Kompas.com. Rumah Mulyadi, warga Kelurahan Cikaret, Bogor Selatan tak jadi roboh setelah di renovasi. Rumah Mulyadi terkena target operasi program Renovasi Rumah Tak Layak Huni yang diadakan Kelurahan dan Korem setempat.

Saya mengacungkan dua jempol tangan saya untuk Kelurahan dan Korem yang melaksanakan program itu. Inilah model aparat pemerintah yang ideal, peduli pada ketidakmampuan rakyatnya. Kabarnya program ini sudah dijalankan sejak 2005 yang lalu dan sudah 152 rumah yang direnovasi.

Meski sebagian besar dana renovasi berasal dari swadaya masyarakat, namun kecerdikan aparat kelurahan menyerap dana APBD dan APBN melalui PNPM adalah hal lain yang juga patut dipuji.

Kini Mulyadi dan warga Cikaret bisa hidup tenang di rumahnya yang baru tanpa ada rasa was-was rumahnya akan roboh. Tak terbayang di benak Mulyadi untuk merenovasi rumahnya dengan biaya sendiri. Jangankan untuk itu, untuk makan sehari-hari saja pas-pasan.

Akhirnya ketidakmampuan itu hilang dengan kepedulian masyarakat sekitar. Saya teringat dengan tetangga saya yang pulang kampung. Puluhan tahun yang lalu, tetanggaku itu merantau ke Jakarta. Rupanya, waktu selama itu tak merubah nasibnya.

Kali ini ia pulang, tapi bingung mau tinggal dimana. Untuk sementara, ia tinggal bersama adiknya. Tapi tak baik terus bergantung begitu. Adiknya itu sudah punya kehidupn sendiri, dan tak termasuk keluarga berpunya juga.

Setelah berembuk antar warga se-RT, dicapailah kesepakatan untuk membangunkan sebuah rumah untuknya. Tanahnya pinjam, bahan-bahannya sumbangan, dan tenaganya gotong royong seluruh warga. Jadilah sebuah rumah sederhana untuknya. Untuk hidup sehari-hari, ia menganyam bambu.

Begitulah. Dalam kehidupan ini pasti ada orang-orang yang mampu dan tak mampu. Perbedaan keduanya bisa menjadi masalah yang serius jika sudah terjadi kesenjangan, ada perbedaannya yang terlalu besar antar keduanya. Disitulah masing-masing dituntut untuk melaksanakan perannya masing-masing agar kesenjangan itu bisa diatasi.

Bagi yang mampu, celingak-celinguk melihat lingkungan sekitarnya, adakah saudaranya yang tak mampu? Kalau ada, segera dibantu. Bagi yang tak mampu bukan lantas meratapi nasib sambil menunggu belas kasih dari saudaranya yang mampu. Seperti Mulyadi yang menjadi tukang parkir, mereka tetap harus berusaha mengatasi ketidakmampuannya, malu kalau harus meminta-minta.