Salah satu orang terkaya di suatu negeri ditanya wartawan tentang rasanya menjadi orang yang sukses. Eh, bukannya menjawab dia malah balik bertanya, "Menurut saudara, sukses itu apa sih?"
"Ya seperti Anda ini, menjadi orang terkaya di negeri ini," jawab si wartawan.
"Kalau yang saudara maksud sukses adalah kaya raya, punya banyak harta, mmmm....menurut saya itu belum cukup."
"Maksudnya?"
"Harus ditambah satu lagi, bahagia. Menurut saya, sukses itu bagaimana selalu bersyukur pada setiap tingkatan dalam hidup sehingga membuatnya merasa bahagia."
Orang kaya itu diam sejenak untuk memberi kesempatan wartawan berfikir. Setelah itu dia melanjutkan, "Kalau kepemilikan harta menjadi ukurannya, orang sukses akan selalu bersyukur saat hartanya belum banyak. Di level itu, ia menemukan kebahagiaan. Di saat ia kaya raya juga bersyukur, dan ia pun bertemu lagi dengan kebahagiaan."
Si wartawan mulai manggut-manggut. Si kaya berkata lagi, "Kalau konsepnya seperti itu, menjadi orang yang sukses tak harus menunggu kaya dulu. Banyak juga orang kaya yang tidak sukses karena hidupnya tidak bahagia."
"Kalau begitu, kita tak perlu menjadi kaya dong?" Si wartawan mulai menimpali.
"Lho siapa bilang? Kalau kita memilih menjadi kaya, kenapa tidak? Kalau kesempatan untuk menjadi kaya ada, kenapa tidak dikejar? Kalau kita merasa bisa lebih banyak berbuat kebaikan dengan menjadi orang kaya, kenapa tidak diperjuangkan? Tapi jangan disalah pahami. Orang yang tak punya apa-apa pun bisa sukses karena dia bisa mencapai kebahagiaan."
"Contohnya."
Orang kaya itu tersenyum, kemudian berkata, " dahulu, ada seorang filsuf yang memilih untuk melepaskan semua kemelekatan pada dunia. Dia tidak memiliki apa-apa kecuali satu kantong untuk tidur, satu toples untuk tempat roti, dan sepasang baju yang dipakainya. Meski tak punya apa-apa dia merasa bahagia karena yang dianggap penghalang kebahagiaan sudah disingkirkan semuanya. Suatu hari, datanglang seorang raja menghampirinya. Raja suka kepadanya karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Raja ingin memberi imbalan kepadanya, semua permintaannya akah dituruti. Tapi yang dia minta cuma satu yaitu agar Raja geser sedikit dari tempatnya berdiri karena menghalangi kenikmatannya merasakan sinar matahari pagi."
------
Pertemuan si kaya dan wartawan itu berlangsung cukup lama karena keasikan berdiskusi. Sampai-sampai mereka berdua lupa hari sudah hampir tengah malam.
"Wah lama sekali kita ngobrol ya," kata si kaya. "Kalau begitu mari ke ruang makan, kebetulan saya juga belum makan."
Si wartawan menolak, dia ingin kerja jurnalistiknya tidak dikotori dengan jamuan makan nara sumbernya. "Maaf, saya ingin menjadi orang sukses yang tadi Anda katakan. Biarlah saya menikmati level saya ini dengan makan di warteg sepulang dari sini. Itu sudah membuat saya bahagia."
"Okelah kalau begitu..."
As reported by Stanford Medical, It is in fact the one and ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh an average of 42 lbs lighter than us.
BalasHapus(And by the way, it is not related to genetics or some secret exercise and absolutely EVERYTHING about "how" they eat.)
BTW, I said "HOW", not "WHAT"...
TAP on this link to find out if this brief questionnaire can help you release your true weight loss potential